Tiga Lokasi Penjual Petasan Dirazia, Ratusan Petasan Disita


[Denpasar.Hukum & Kriminal] 30.12.2009 15:18

Beritabali.com, Denpasar, Guna menciptakan malam tahun baru bebas dari petasan, aparat keamanan gabungan, tadi siang Rabu (30/12), menggelar razia tiga lokasi penjualan petasan di eputaran Jalan PB Sudirman, Renon dan Teuku Umar Denpasar. Sedikitnya ratusan petasan berbagai jenis yang harganya mencapai ratusan ribu rupiah disita.

Dalam pengamatan beritabali.com, razia petasan berlangsung sekitar pukul 11.30 Wita dan dipimpin Kabag Ops Poltabes Denpasar Kompol Tomy Bambang. Sebanyak 1 pleton
satuan Koramil, 60 personil polisi dan Satpol PP diikutkan dalam razia tersebut.

Tim gabungan awalnya bergerak ke seputaran Jalan PB Sudirman. Beberapa penjual petasan yang menggunakan sepeda dayung, kaget setelah melihat petugas datang. Tidak
banyak yang bisa mereka perbuat, kecuali pasrah, petasan mereka disita petugas.

Namun banyak pula para penjual petasan yang pintar berdagang petasan. Agar tidak diketahui petugas, petasan mereka sembunyikan di semak semak. Meski demikian,
petugas sudah mengantisipasinya dan mengambil petasan yang disembunyikan.

Aparat keamanan hanya menyita petasan yang tergolong berbahaya. Petasan tersebut berdaya ledak tinggi, yang bisa memicu kebakaran. Masing masing petasan berdiameter 2,5 inci, besar lingkaran 5 cm dan panjang 2 meter.

Setelah menggelar razia di seputaran Jalan PB Sudirman, aparat keamanan bergerak ke kawasan Renon dan Jalan Teuku Umar. Di dua lokasi itu, petasan yang sama disita dari para
pedagang. Ratusan petasan langsung diamankan di Poltabes Denpasar.

Para pedagang sedikit kesal dengan razia tersebut. Sebab, mereka mengaku sudah membayar biaya per hari untuk berjualan.

Menurut Yanto, setiap harinya, mereka dipungli sebesar Rp 20 ribu oleh preman setempat.

“ Waktu jualan pertama, kami membayar Rp 10 ribu. Setelah banyak yang membeli mereka menaikkan harga Rp 20 ribu, apalagi sekarang malam tahun baru sudah dekat. Banyak
preman yang bergantian datang untuk mengambil, kata mereka kami pasti aman. Nyatanya disita juga,” ujar Yanto pedagang yang berjualan di PB Sudirman. (Spy)

SAAT TEPAT MENENTUKAN ARAH KIBLAT


Bagi Umat Islam, arabumih ke Mekah dilihat dari posisinya adalah sangat penting. Karena di sanalah terletaknya Ka’bah yang menjadi arah kiblat shalat Umat Islam. Bagi penduduk/masyarakat sekitar Masjidil Haram, penentuan arah kiblat tidak ada masalah. Namun bagi orang yang berada jauh dari Masjidil Haram akan terasa sulit menentukan arah kiblatnya. Untuk itu diperlukan suatu metode/cara dalam menentukan arah kiblat tersebut secara sederhana dan mudah dilakukan. Beberapa Cara Dalam Menentukan Arah Kiblat Ada beberapa cara dalam menentukan arah kiblat, yaitu: dengan perhitungan matematis, menggunakan kompas dan mengacu pada matahari terbenam. Masing-masing metode ini memiliki kelebihan dan kekurangan. 1. Menggunakan Perhitungan Matematis Untuk perhitungan ini, harus diketahui letak koordinat Mekah (Ka’bah) dan letak koordinat tempat (kota) pengamat. Bagi kota-kota tertentu koordinat (lintang dan bujur) biasanya dapat diketahui berdasarkan table (kota kecamatan atau lebih besar). Jika pengamat jauh dari kota, cara teliti untuk menentukan posisi tempat pengamat adalah dengan menggunakan GPS (Global Positioning System). Kendala yang harus dihadapi dengan menggunakan metode ini antara lain adalah perhitungan yang rumit, hal ini karena bumi berbentuk bola, maka harus pula menggunakan trigonometri bola. Selain itu perlu koreksi karena bumi tidak bulat sepenuhnya, namun agak pepat di kutub Utara dan Selatan. 2. Menggunakan Kompas Arah kiblat biasanya diukur dari Utara dan Barat. Namun perlu diketahui bahwa arah Utara dan Barat tidak bisa ditentukan secara tepat dengan menggunakan Kompas karena arah tersebut berubah-ubah dan merupakan fungsi dari posisi (koordinat dan ketinggian) permukaan Bumi dan fungsi dari waktu. Kutub Utara bumi terhadap sumbu rotasi juga memiliki sudut sebesar 23,5O dan medan magnetik bumi semakin kuat mendekati daerah kutub. 3. Mengacu Pada Matahari Terbenam Kedua cara di atas menunjukkan kendala-kendala yang sulit dihindari. Namun demikian, terdapat suatu cara yang cukup mudah dilakukan. Dua kali dalam setahun Matahari tepat berada di atas kota Mekah (Ka’bah), yaitu pada tanggal 28 Mei pukul 16:18 WIB dan 16 Juli pukul 16:27 WIB. Hal ini terjadi karena adanya rotasi bumi yang tidak tepat pada sumbunya, namun membentuk sudut 23,5O. Akibatnya lintasan garis edar matahari tidak tepat lagi sejajar khatulistiwa, namun membentuk sudut 23,5O. Kemiringan ini juga membuat lintasan edar matahari (gerak semu matahari) berubah-ubah sepanjang tahun dari utara ke selatan kemudian ke utara begitu seterusnya dengan batas 23,5O LU dan 23,5O LS. Posisi kota Mekah berada pada koordinat 21º26′ LU dan 39O49’ BT. Saat Gerak semu matahari dari Khatulistiwa (0O) ke Garis Balik Utara (GBU = 23,5O LU) dan kembali ke Khatulistiwa (0O) berada dalam rentang 21 Maret sampai 23 September, pada rentang inilah matahari melintas tepat di atas kota Mekah sebanyak 2 kali, yaitu pada tanggal 28 Mei saat matahari menuju GBU dan pada tanggal 16 Juli saat matahari menuju Garis Balik Selatan (GBS = 23,5O LS). Untuk mendapatkan petunjuk kapan matahari berada di atas kota Mekah, dapat dilihat pada Astronomical Almanac ataupun dengan menggunakan software/program komputer untuk Astronomi semisal Cybersky (dapat dilihat/didownload pada situs www.cybersky.com). a. Posisi Matahari Saat Menentukan Arah Kiblat Indonesia bagian barat lebih cepat 4 jam (GMT = +07:00) dari waktu Saudi Arabia (GMT = +03:00). Jika waktu di Mekah menunjukkan pukul 12.00 siang, maka kota Medan (WIB) telah memasuki pukul 16.00 WIB. Pada tanggal 28 Mei pukul 16:18 WIB dan tanggal 16 Juli pukul 16:27 WIB matahari tepat di atas kota Mekah (Ka’bah). Dengan kata lain, Medan (WIB) telah memasuki waktu sholat Ashar. Jika seorang pengamat melihat ke arah barat, maka matahari berada pada ketinggian lebih kecil dari 45O dari ufuk barat. Pada saat-saat tersebut matahari tegak lurus terhadap garis horizon/ufuk, artinya jika ditarik garis lurus dari matahari ke ufuk barat, garis tersebut tepat jatuh di kota Mekah. Jika matahari diandaikan sebagai balon terbang yang diikat ke tanah (di Mekah) secara tegak lurus, maka pengamat dari kejauhan akan melihat perpanjangan benangnya ke tanah merupakan petunjuk arah posisi kota Mekah. b. Langkah-langkah Menentukan Arah Kiblat Tanggal 28 Mei 2008 tepat pukul 16:18 WIB saatnya siap untuk melakukan pengamatan. Lakukan persiapan-persiapan sebelum waktu tersebut masuk. Aturlah posisi pengamatan pada tempat terbuka, sehingga bisa melihat langsung matahari di ufuk barat. Ambil tiang/tongkat dan pancangkan di tanah secara tegak lurus. Arah datangnya bayangan yang terjadi oleh tiang/tongkat tersebut merupakan arah kiblat. Hasil tersebut tidak bisa dijadikan acuan untuk tempat yang berjauhan, misalnya Medan terhadap Lubuk Pakam. Penentuan arah kiblat ini masih dapat dikatakan akurat jika waktu pengukuran dalam rentang ± 1 jam sebelum dan sesudah keberadaan matahari di atas kota Mekah (15:30 – 17:30 WIB). c. Penentuan Kiblat di Sebelah Barat, Utara dan Selatan Mekah Karena Indonesia berada di Timur kota Mekah, saat yang tepat untuk menentukan arah kiblat adalah di waktu Ashar, sesuai dengan perbedaan waktunya. Bagaimana menentukan arah kiblat untuk daerah di bagian barat Mekah? Bagaimana pula untuk daerah di bagian Utara dan Selatan? Untuk daerah di bagian barat kota Mekah, metode yang dipakai adalah sama dengan untuk bagian timurnya. Perbedaannya, jika di timur Mekah penentuan dilakukan di waktu Ashar, maka di barat kota Mekah dilakukan di waktu pagi menjelang siang. Sebagai contoh untuk daerah Kairo dan Istambul (GMT= +02.00), penentuan arah kiblat sebaiknya satu jam sebelum matahari berada di atas Mekah, begitu seterusnya. Untuk tempat-tempat di utara/selatan kota Mekah, metode di atas hanya berlaku untuk daerah yang dibatasi oleh rentang 23,5O LU sampai 23,5O LS. Di luar lintang tersebut keakuratan pengukuran sangat diragukan. d. Waktu Lain Untuk Menentukan Arah Kiblat Di atas telah disebutkan matahari tepat di atas kota Mekah setiap tanggal 28 Mei dan 16 Juli tiap tahunnya. Jika pada tanggal 28 Mei ini pengamat tidak dapat melakukan pengukuran, waktu lain untuk pengukuran adalah tanggal 16 Juli jam 16:27 WIB. Selain untuk mencoba kesempatan yang kedua, pada tanggal 16 Juli ini dapat dijadikan pembuktian kebenaran hasil kerja pada kesempatan sebelumnya. e. Kekurangan Metode Matahari Terbenam Selain karena waktunya yang sempit, yaitu 2 kali dalam setahun, penentuan arah kiblat dengan metode ini tidak dapat digunakan pada daerah koordinat yang memiliki beda bujur lebih dari 90O terhadap Kota Mekah baik dari Timur maupun Barat, atau memiliki beda waktu ± 6 jam (1 jam = 15O). Karena posisi kota Mekah berada pada 39O49’ BT, maka pengamat yang bisa melakukan pengukuran tersebut adalah yang berada di bujur yang lebih kecil dari ± 129O BT. Begitu juga untuk daerah di barat kota Mekah, metode ini hanya berlaku bagi koordinat yang lebih kecil dari ± 51O BB. f. Solusi Bagi Daerah Yang Berbeda 90O Dengan Kota Mekah Untuk daerah-daerah di Indonesia Timur, penentuan arah kiblat saat Matahari tepat di atas Ka’bah tidak dapat dilakukan, karena matahari telah terbenam (di bawah ufuk). Lalu bagaimana solusinya? Untuk daerah yang tidak dapat melakukan penentuan arah kiblat saat Matahari tepat berada di atas Ka’bah, dapat melakukannya setengah tahun kemudian. Dalam setahun terdapat 2 hari dimana posisi matahari tepat berada di bawah Mekah, saat ini matahari berada di belahan barat bumi. Seandainya ditarik garis lurus menembus pusat bumi, posisi gerak semu matahari tepat menembus kota Mekah. Pada tiap tanggal 28 November 21:09 UT (29 November 04:09 WIB/05:09 WITA/06:09 WIT) dan pada tanggal 16 Januari 21:29 UT (17 Januari 04:29 WIB/05:29 WITA/06:29 WIT), matahari tepat berada di bawah Ka’bah. Jika saat tersebut pengamat sedang menghadap ke Matahari terbit, berarti pengamat tersebut tepat membelakangi arah kiblat. Dengan memancangkan tiang/tongkat secara tegak lurus di lantai/tanah maka arah jatuhnya bayangan tiang/tongkat tersebut merupakan arah kiblat. Kesempatan kedua dalam penentuan arah kiblat ini dapat dilakukan pada tanggal 17 Januari jam 06:29 WIT sekaligus menambah keakuratan pengukuran sebelumnya. Penutup Berdasarkan uraian yang telah di atas, dapat disimpulkan beberapa hal berikut: 1. Penentuan arah kiblat dapat dilakukan dengan perhitungan matematis, menggunakan kompas dan mengacu pada matahari terbenam. Cara ketiga merupakan alternatif terbaik dan mudah dilakukan 2. Penentuan arah kiblat untuk Indonesia Bagian Barat dapat dilakukan dengan cara sederhana, yaitu tepat pada tanggal 28 Mei di waktu Ashar. Dengan memperhatikan bayangan dari benda (tiang/tongkat) yang tegak lurus di tanah/lantai, maka arah datangnya bayangan merupakan arah kiblat. Cara yang sama dapat dilakukan pada tanggal 16 Juli di waktu Ashar sekaligus untuk menambah keakuratan pengukuran sebelumnya 3. Keterbatasan penentuan dengan bantuan metode matahari terbenam, antara lain: waktu penentuan yang sempit dan lokasi yang terbatas. Atas keterbatasan ini, sudah saatnya umat islam mempersiapkan diri dalam penentuan arah kiblat di tempat masing-masing. Wallahu a’lam. from: http://vandha.wordpress.com/2008/05/15/saat-tepat-menentukan-arah-kiblat/#comment-296

LDII Bali Gelar Lokakarya Bloger


Sabtu, 26 Desember 2009 16:05 WIB

Denpasar (ANTARA News) - Dewan Pimpinan Daerah Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Provinsi Bali menggelar lokakarya bagi para bloger dengan tema "Internet Sehat".

Siaran pers LDII Bali yang diterima ANTARA di Denpasar Sabtu menjelaskan, lokakarya itu diikuti 40 orang bloger dari aktivis LDII maupun dari luar.

"Ajang ini bertujuan mencetak bloger-bloger yang handal sekaligus punya, etika baik dalam penulisannya maupun isi dari postingannya. Untuk itu kami mengundang dari media massa, akademisi dan juga ulama," kata ketua panitia, Suparto.

Wakil Ketua DPD LDII Provinsi Bali itu menjelaskan bahwa peranan bloger dewasa ini semakin diperlukan, terutama untuk menangkal informasi di internet yang bernada negatif dan menyerang kelompok tertentu.

Selain itu, katanya, pelatihan ini juga dimaksudkan untuk memberikan wawasan bagi para bloger untuk bisa menulis di blognya dengan menggunakan kaidah bahasa yang baik, dalam hal ini bahasa Indonesia.

"Kami juga ingin memberikan pengetahuan mengenai dasar-dasar jurnalistikm bagi teman-teman bloger sehingga mereka bisa melakukan aktifitas tulis menulis dengan memiliki ilmu. Apalagi, bloger saat ini juga bisa membawa misi sebagai jurnalisme warga," katanya.

Mengenai kehadiran ulama dalam lokakarya itu, katanya, untuk memberikan masukan mengenai pentingnya menerapkan norma-norma agama dalam kegiatan berinternet karena saat ini aktifitas di dunia maya memang sangat rawan dengan pengaruh-pengaruh buruk yang tidak sesuai ajaran agama.

Adanya postingan negatif di dunia maya mengenai LDII, Suparto menjelaskan bahwa semua informasi itu tidak benar. Oleh karena itu salah satu misi penting yang diemban dalam menggelar ajang lokakarya bagi bloger ini adalah untuk menangkal semua informasi negatif mengenai LDII.

"Diharapkan dengan banyaknya bloger dari kalangan dan yang mengerti mengenai LDII ini bisa menuliskan aktifitas LDII dan juga kiprah-kiprahnya dalam turut serta membangun masyarakat Indonesia," katanya.

Demam Berdarah Dengeu (DBD)


Deman berdarah jenis ini menyerang di saat kekebalan penderita sedang menurun. DBD memiliki ciri khas dibandingkan dengan demam lain yakni, pada si penderita tidak ditemukan manifestasi pendarahan. Pada kulit si penderita tampak bintik-bintik pendarahan. Selain pada kulit, penderita juga dapat mengalami pendarahan di gusi, hidung, dan usus. Jika tidak sesegera mungkin ditangani dapat menyebabkan kematian pada si penderita.

DBD ini ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti yang sebelumnya sudah menggigit penderita yang terinfeksi dengeu.

Gejala
Gejala DBD diawali perasaan menggigil, nyeri kepala, saat menggerakan bola mata dan punggun. Kesakitan pada tungkai dan sendi akan terjadi beberapa jam sejak gejala demam dengue mulai dirasakan. Suhu tubuh akan meningkat dengan cepat mencapai 40 derajat celcius dengan detak nadi yang normal serta tekanan darah yang cenderung turun. Bola mata akan tampak kemerahan. Kemerahan juga tampak pada wajah yang dengan cepat akan menghilang. Kelenjar pada leher dan tenggorokan terkadang ikut membesar.

Pengobatan
Umumnya pengobatan bagi penderita Demam Berdarah adalah dengan cara menggnti cairan tubuh, memberi minum sebanyak 1,5 liter –2 liter dalam 24 jam (air teh dan gula sirup atau susu), dan juga garam elektrolit (oralit), kalau perlu 1 sendok makan setiap 3-5 menit kepada penderita.(tbs/tbs

Gempa 5,8 SR Guncang Papua

Minggu, 27/12/2009 20:48 WIB




Jakarta - Gempa kembali mengguncang sejumlah wilayah Indonesia. Kali ini gempa berkekuatan 5,8 Skala Richter (SR) menggetarkan Jayapura, Papua.

Berdasarkan info dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) gempa dirasakan terjadi sekitar pukul 20.19 WIB. Gempa terjadi pada 3.04 LS-139.83 BT.

Pusat gempa terjadi pada kedalaman 15 KM dengan lokasi 113 KM Barat Daya Jayapura, papua. Gempa ini tidak berpotensi tsunami.
(ape/ape)

Cukuplah Kematian Sebagai Peringatan


“Perbanyaklah mengingat sesuatu yang melenyapkan semua kelezatan, yaitu kematian!” (HR. Tirmidzi). Berbahagialah hamba-hamba Allah yang senantiasa bercermin dari kematian. Tak ubahnya seperti guru yang baik, kematian memberikan banyak pelajaran, membingkai makna hidup, bahkan mengawasi alur kehidupan agar tak lari menyimpang.
Nilai-nilai pelajaran yang ingin diungkapkan guru kematian begitu banyak, menarik, bahkan menenteramkan. Di antaranya adalah apa yang mungkin sering kita rasakan dan lakukan.

1. Kematian mengingatkan bahwa waktu sangat berharga

Tak ada sesuatu pun buat seorang mukmin yang mampu mengingatkan betapa berharganya nilai waktu selain kematian. Tak seorang pun tahu berapa lama lagi jatah waktu pentasnya di dunia ini akan berakhir. Sebagaimana tak seorang pun tahu di mana kematian akan menjemputnya.

Ketika seorang manusia melalaikan nilai waktu pada hakekatnya ia sedang menggiring dirinya kepada jurang kebinasaan. Karena tak ada satu detik pun waktu terlewat melainkan ajal kian mendekat. Allah swt mengingatkan itu dalam surah Al-Anbiya ayat 1, “Telah dekat kepada manusia hari menghisab segala amalan mereka, sedang mereka berada dalam kelalaian lagi berpaling (daripadanya).”

Ketika jatah waktu terhamburkan sia-sia, dan ajal sudah di depan mata. Tiba-tiba, lisan tergerak untuk mengatakan, “Ya Allah, mundurkan ajalku sedetik saja. Akan kugunakan itu untuk bertaubat dan mengejar ketinggalan.” Tapi sayang, permohonan tinggallah permohonan. Dan, kematian akan tetap datang tanpa ada perundingan.

Allah swt berfirman dalam surah Ibrahim ayat 44, “Dan berikanlah peringatan kepada manusia terhadap hari (yang pada waktu itu) dating azab kepada mereka, maka berkatalah orang-orang zalim: ‘Ya Tuhan kami, beri tangguhlah kami walaupun dalam waktu yang sedikit, niscaya kami akan mematuhi seruan Engkau dan akan mengikuti rasul-rasul..”

2. Kematian mengingatkan bahwa kita bukan siapa-siapa

Kalau kehidupan dunia bisa diumpamakan dengan pentas sandiwara, maka kematian adalah akhir segala peran. Apa pun dan siapa pun peran yang telah dimainkan, ketika sutradara mengatakan ‘habis’, usai sudah permainan. Semua kembali kepada peran yang sebenarnya.

Lalu, masih kurang patutkah kita dikatakan orang gila ketika bersikeras akan tetap selamanya menjadi tokoh yang kita perankan. Hingga kapan pun. Padahal, sandiwara sudah berakhir.

Sebagus-bagusnya peran yang kita mainkan, tak akan pernah melekat selamanya. Silakan kita bangga ketika dapat peran sebagai orang kaya. Silakan kita menangis ketika berperan sebagai orang miskin yang menderita. Tapi, bangga dan menangis itu bukan untuk selamanya. Semuanya akan berakhir. Dan, peran-peran itu akan dikembalikan kepada sang sutradara untuk dimasukkan kedalam laci-laci peran.

Teramat naif kalau ada manusia yang berbangga dan yakin bahwa dia akan menjadi orang yang kaya dan berkuasa selamanya. Pun begitu, teramat naïf kalau ada manusia yang merasa akan terus menderita selamanya. Semua berawal, dan juga akan berakhir. Dan akhir itu semua adalah kematian.

3. Kematian mengingatkan bahwa kita tak memiliki apa-apa

Islam menggariskan bahwa tak ada satu benda pun yang boleh ikut masuk ke liang lahat kecuali kain kafan. Siapa pun dia. Kaya atau miskin. Penguasa atau rakyat jelata Semuanya akan masuk lubang kubur bersama bungkusan kain kafan. Cuma kain kafan itu.

Itu pun masih bagus. Karena, kita terlahir dengan tidak membawa apa-apa. Cuma tubuh kecil yang telanjang. Lalu, masih layakkah kita mengatasnamakan kesuksesan diri ketika kita meraih keberhasilan. Masih patutkah kita membangga-banggakan harta dengan sebutan kepemilikan. Kita datang dengan tidak membawa apa-apa dan pergi pun bersama sesuatu yang tak berharga.

Ternyata, semua hanya peran. Dan pemilik sebenarnya hanya Allah. Ketika peran usai, kepemilikan pun kembali kepada Allah. Lalu, dengan keadaan seperti itu, masihkah kita menyangkal bahwa kita bukan apa-apa. Dan, bukan siapa-siapa. Kecuali, hanya hamba Allah. Setelah itu, kehidupan pun berlalu melupakan peran yang pernah kita mainkan.

4. Kematian mengingatkan bahwa hidup sementara

Kejayaan dan kesuksesan kadang menghanyutkan anak manusia kepada sebuah khayalan bahwa ia akan hidup selamanya. Hingga kapan pun. Seolah ia ingin menyatakan kepada dunia bahwa tak satu pun yang mampu memisahkan antara dirinya dengan kenikmatan saat ini.

Ketika sapaan kematian mulai datang berupa rambut yang beruban, tenaga yang kian berkurang, wajah yang makin keriput, barulah ia tersadar. Bahwa, segalanya akan berpisah. Dan pemisah kenikmatan itu bernama kematian. Hidup tak jauh dari siklus: awal, berkembang, dan kemudian berakhir.

5. Kematian mengingatkan bahwa hidup begitu berharga

Seorang hamba Allah yang mengingat kematian akan senantiasa tersadar bahwa hidup teramat berharga. Hidup tak ubahnya seperti ladang pinjaman. Seorang petani yang cerdas akan memanfaatkan ladang itu dengan menanam tumbuhan yang berharga. Dengan sungguh-sungguh. Petani itu khawatir, ia tidak mendapat apa-apa ketika ladang harus dikembalikan.

“Ad-Dun-ya mazra’atul lil akhirah.” (Dunia adalah ladang buat akhirat)

Orang yang mencintai sesuatu takkan melewatkan sedetik pun waktunya untuk mengingat sesuatu itu. Termasuk, ketika kematian menjadi sesuatu yang paling diingat. Dengan memaknai kematian, berarti kita sedang menghargai arti kehidupan. [Oleh : Heri_Lantabur]

Apa itu LDII?




LDII ?????

Lembaga Dakwah Islam Indonesia disingkat LDII adalah sebuah organisasi islam di Indonesia. Sebelumnya sejak tanggal 13 Januari 1972 organisasi ini bernama LEMKARI. Pada tahun 1990 saat berlangsungnya Musyawarah Besar LEMKARI ke IV di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, oleh Rudini, Menteri Dalam Negeri saat itu, organisasi ini diubah namanya menjadi LDII (Lembaga Dakwah Islam Indonesia) dengan alasan agar namanya tak tertukar dengan Lembaga Karatedo Indonesia yang juga memakai nama LEMKARI. LDII saat ini dipimpin oleh Ketua Umumnya Prof.Riset.Dr.Ir. KH. Abdullah Syam, MSc yang memiliki perwakilan di setiap provinsi dan 407 DPD Kota/Kabupaten, 4500 PC dan ribuan masjid yang tersebar di seluruh nusantara. Jumlah pengikut LDII menurut data statistik organisasi antara 25-29 juta jiwa di seluruh dunia. Pemerintah RI dan MUI juga mengakui bahwa warga LDII memiliki budiluhur yang baik dan menghormati hukum.

Metode Pengajaran LDII
Di dalam mengajarkan ilmu Alqu’ran dan Alhadits, LDII tidak menggunakan sistim kelas seperti pada umumnya. Metode penyampaian guru membacakan Al Quran,mengartikannya secara kata per kata dan menafsirkannya dengan dasar penafsiran dari hadits yang berkaitan dan penjelasan beberapa ahli tafsir, misalnya tafsir Ibn Katsir. Murid-murid mencatat arti kata-per kata di Al Qurannya dan juga penjelasan tafsirnya. Untuk AL Hadits cara yang sama diajarkan, dimana guru dan murid sama-sama memgang hadits yang sama dan melakukan kajian. Hadits yang dipelajari adalah utamanya hadits kutubussittah (Bukhori, Muslim, Abu Dawud, Nasai, Timidzi, Ibn Majah) dan juga hadits lainnya seperti Malik al Muatho, dan musnad Ahmad., disamping itu mereka juga mempelajari himpunan hadit sesuai temanya, sepeti kitab sholat yang berisi tatacara sholat sesuai ajaran Nabi Muhammad yang tertulis dalam beberapa sumber hadits, kitab puasa (shoum), kitab manasik haji, dan lain-lain. Dengan mempelajari hadits secara langsung dari kitab aslinya berarti secara langsung mengetahui suatu hadits apakah shohih atau lemah, sehingga terhindar dari rusaknya ilmu dan amal mereka.

Metode pemaknaan perlafadz itulah yang membuat para anggota LDII banyak menguasai kata-kata arab yang sangat berguna dalam kehidupan beragama. Misalnya mereka dapat mengerti apabila sedang membaca Al Quran tanpa harus mempelajari ilmu bahasa arab atau ilmu alat (nawnu, shorof) karena ulama LDII beranggapan bahwa pencerdasan ilmu Al Quran bukan hanya milik ulama tetapi untuk semua orang, karena memang AL Quran diturunkan untuk seluruh umat manusia bukan hanya untuk ulama tertentu. Semoga Allah Ta’ala memberi petunjuk pada kita semua.

Aktivitas Pengajian LDII
LDII menyelenggarakan pengajian dengan rutinitas kegiatan yang cukup tinggi karena Al Qur’an dan Al Hadits itu merupakan bahan kajian yang cukup banyak dan luas. Di tingkat PAC umumnya pengajian diadakan 2-3 kali seminggu, sedangkan di tingkat PC diadakan pengajian seminggu sekali. Untuk memahamkan agama islam yang sesuai dengan qur’an dan hadist, LDII mempunyai program pembinaan cabe rawit (usia prasekolah sampai SD) yang terkoordinir diseluruh masjid LDII. Selain pengajian umum, juga ada pengajian khusus remaja dan pemuda, pengajian khusus Ibu-ibu, dan bahkan pengajian khusus Manula/Lanjut usia.Ada juga pengajian UNIK (usia nikah) Disamping itu ada pula pengajian secara umum kepada masyarakat yang ingin belajar Al-qur’an dan hadits. Pada musim liburan sering diadakan Kegiatan Pengkhataman Al-qur’an dan hadits selama beberapa hari yang biasa diikuti anak-anak warga LDII untuk mengisi waktu liburan mereka. Dalam pengajian ini pula diberi pemahaman kepada seluruh warga LDII tentang bagaimana pentingnya dan pahalanya orang yang mau belajar dan mengamalkan Al-qur’an dan hadits dalam keseharian mereka.

Setiap bulan Ramadhan, terutama pada 10 hari terakhir bulan ramadhan, seluruh masjid LDII selalu penuh sesak digunakan oleh masyarakat beribadah non-stop mulai jam setengah delapan malam (sehabis sholat Isya’) hingga sebelum subuh (sekitar pukul setengah empat pagi) untuk mencari Lailatul Qadar.

Sumber Pendanaan LDII
Didalam membiayai segala macam aktivitasnya menurut ketentuan ART organisasi pasal 35, LDII mendapatkan dana dari sumbangan sah dan tidak mengikat yang sebagian besar dikumpulkan secara sukarela dari warga LDII sendiri (swadana) tanpa paksaan apapun. Selain dari warganya, LDII juga menerima sumbangan dalam berbagai bentuk dari pemerintah RI, swasta maupun perorangan.

Kontroversi
Gerakan LDII merupakan lembaga yang berusaha membangun peradaban Islam berdasarkan tuntunan Al-quran dan Al-hadits tetapi menuai banyak kontroversi dan dianggap sesat oleh beberapa aliran Islam lainnya akibat kesalahpahaman yang sering terjadi akibat rendahnya pengetahuan masyarakat tentang aktivitas pengajian LDII [1], terutama dengan tuduhan mereka terhadap adanya doktrin-doktrin LDII yang diduga tidak sesuai dengan ajaran Islam seperti penghalalan harta kelompok lain di luar kelompok mereka untuk diambil (padahal tidak benar), konsep manquul pada pembelajarannya, pembayaran denda sebagian harta untuk menebus dosa, dan lain-lain. Pihak LDII sendiri membantah hal tersebut dan menuduhnya sebagai propaganda untuk menjatuhkan LDII. Hal tersebut dapat dilihat pada terbitnya buku berjudul “Islam Jama’ah : Di Balik Pengadilan Media Massa” (Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/LDII)

Suryo Niat Bawa Keluarga Naik Haji






Suryo Niat Bawa Keluarga Naik Haji

December 17, 2009


Suryo Agung Wibowo tak lupa diri dengan kesuksesan yang diraih di SEA Games XXV. Sprinter Indonesia ini pun berniat untuk naik haji bersama keluarganya tahun depan. Suryo Agung menjadi bintang di lapangan atletik event di Laos ini. Pria kelahiran Solo 8 Oktober 1983 itu meraih emas di nomor bergengsi 100 meter putra dan sekaligus memecahkan rekor SEA Games dengan catatan waktu 10,17 detik.

Bukan hanya mengukuhkan diri sebagai manusia tercepat di Asia Tenggara. Suryo juga kembali menyumbangkan medali emas bagi Indonesia dari nomor 200 meter putra dengan catatan waktu 20,85 detik. Tentu saja keberhasilan mendapatkan medali emas kedua tersebut sangat disyukuri oleh Suryo. “Saya sangat merasa puas dengan mendapatkan medali emas di nomor 200 meter,” ungkapnya dalam situs resmi SEA Games XXV.

“Tidak jadi soal kalau saya gagal mematahkan rekor. Emas lebih penting bagi saya. Kini saya sedang membidik emas ketiga di nomor lari estafet 4×100 meter,” harapnya.

Sukses yang diraih oleh Suryo di Laos tersebut juga akan membuat mendapatkan hadiah uang sekitar 600 juta. Sekitar 400 juta dari dua emas yang telah diraihnya dan 200 juta lagi karena memecahkan rekor.

Meski demikian, Suryo tidak lupa diri dengan kesuksesannya tersebut. Tahun depan dia sudah merencanakan untuk menunaikan rukun Islam kelima yaitu naik haji dengan membawa keluarganya ke Mekkah.

“Saja berharap dapat pergi naik haji dengan keluarga saya tahun depsan. Saya sudah berjanji, dan sekarang saya berhasil mempertahankannya di Laos. Saya akan membawa keluarga saya ke Mekkah,” kata Suryo. ( key / a2s ) http://www.detiksport.com

Kerokan Karena Masuk Angin


Dua minggu yang lalu Anto tidak masuk kantor karena masuk angin. Anto penasaran apa sih sebenarnya penyebab dari masuk angin. Setelah kembali masuk kantor, Anto mencari artikel di internet yang berhubungan dengan mengatasi/mengobati masuk angin. Setelah browsing ke beberapa situs, Anto menemukan bahwa istilah “masuk angin” itu tidak dikenal di dunia kedokteran dan sebenarnya masuk angin itu dikarenakan pembuluh darah halus kita menyempit (biasanya karena kedinginan) yang berakibat pada tidak lancarnya aliran darah.

SETELAH membaca di website tersebut, Anto mengambil kesimpulan kalau pada intinya kita tidak harus kerokan/kerikan untuk mengobati/mengatasi masuk angin. Cara lainnya yaitu cukup menghangatkan badan kita. Malam harinya Anto mencoba untuk mempraktekkan apa yang ditulis artikel tadi dengan mengoleskan balsem ke punggung dan dada. Memang, rasanya panas sekali. Dan, tebak apa yang terjadi keesokan harinya? Badan kembali segar seperti semula. Percobaan berhasil.

Tetapi yang sering terdengar di masyarakat, orang masuk angin atau tidak enak badan, kalau belum kerokan rasanya belum plong. Banyak orang yang merasa harus kerokan bila badannya terasa tidak enak, meriang, pegal-pegal, atau mau flu. Kerokan dilakukan dengan menekan dan menggeserkan benda tumpul (biasanya dengan koin) ke permukaan kulit, bisa di punggung, leher belakang, dada atau lengan atas. Kerokan sudah menjadi kebiasaan di masyarakat, bahkan merupakan suatu budaya. Berbagai mitos sering kita dengar mengenai kerokan. Kendati demikian, banyak orang yang tidak mengetahui apa sebenarnya kerokan itu, bagaimana cara kerjanya, apakah kerokan memang bisa mengobati masuk angin, dan sebagainya.

Betulkah kerokan hanya ada di Indonesia? Tidak benar. Kerokan merupakan suatu pengobatan alternatif yang dikenal sejak ratusan tahun lalu di negara-negara Asia. Masyarakat Vietnam menyebut pengobatan ini cao gio, di Kamboja dijuluki goh kyol (rubbing the wind), dan di China dikenal sebagai gua sua (menggunakan batu jade sebagai pengerok).
Tetapi apakah kerokan memang dapat mengeluarkan angin dari dalam tubuh? Istilah masuk angin sebenarnya bisa merupakan gejala awal common cold atau penyakit infeksi lainnya. Orang awam sering beranggapan angin tersebut harus dikeluarkan dari dalam tubuh, antara lain dengan kerokan. Hal ini tidak tepat karena memang bukan angin yang menyebabkan rasa tidak enak badan, demam, pegal-pegal, sakit kepala, atau batuk pilek.

Lalu bagaimana sebenarnya cara kerja kerokan ini? Pada proses kerokan, terjadi suatu reaksi inflamasi atau radang. Akibatnya terjadi pelebaran pembuluh darah dan pengeluaran mediator inflamasi. Aliran darah menjadi lancar jika dikerok atau dipijat sehingga lebih banyak oksigen dan nutrisi yang tersedia untuk jaringan otot. Zat-zat yang menyebabkan rasa pegal dapat segera dibawa aliran darah untuk dibuang atau dinetralkan. Selain itu, juga terjadi rangsangan pada keratinosit dan endotel (lapisan paling dalam pembuluh darah) yang akan bereaksi dengan munculnya propiomelanokortin (POMC). Zat ini merupakan polipeptida yang kemudian akan dipecah dengan hasil akhir salah satunya adalah beta endorfin.

Pasca kerokan didapatkan peningkatan IL-1 beta, Clq, dan beta endorfin, sementara kadar C3 dan PGE2 justru turun. Penyebab rasa nyeri adalah PGE2 sehingga jika kadar PGE2 diturunkan maka nyeri akan berkurang. Hasil ini menyebabkan berkurangnya nyeri otot, badan terasa segar dan nyaman. Inflamasi yang ditimbulkan selain meredakan nyeri otot juga akan memicu reaksi kardiovaskuler. Tandanya adalah peningkatan temperatur tubuh secara ringan, antara 0,5-1oC. Makanya setelah dikerok, badan kita terasa lebih hangat.
Namun demikian, kerokan harus dilakukan dengan benar agar tidak menyebabkan rasa sakit. Para ahli akupunktur berpendapat bahwa saat terjadi pemijatan, sebaiknya alat kerok melewati titik akupunktur agar urat saraf motorik terangsang, sehingga pada akhirnya memperlancar sirkulasi darah. Cara kerokan yang dianjurkan adalah tegak lurus sejajar dengan tulang belakang menyamping, lalu sejajar dengan bahu. Alat kerokan biasanya menggunakan uang logam, koin, atau alat bantu khusus kerokan. Alat-alat tersebut wajib tumpul supaya tidak melukai kulit. Lalu dibantu dengan minyak yang fungsinya selain menghangatkan juga untuk melicinkan proses kerokan, sehingga menghindari terjadinya kulit lecet. Cara mengerok juga tidak boleh terlalu keras karena akan menimbulkan rasa tidak nyaman dan bisa melukai kulit.

Bolehkan setiap orang melakukan kerokan? Ada beberapa kondisi di mana seseorang dianjurkan tidak melakukan kerokan, antara lain orang dengan kondisi kulit tidak sehat (misalnya eksim, kulit terbakar, jerawat, infeksi bakteri atau jamur). Kerokan pada daerah tersebut justru akan memperparah infeksi atau peradangan. Penderita diabetes mellitus juga sebaiknya menghindari kerokan. Alasannya, bila terjadi luka atau lecet, luka tersebut bisa menjadi sulit disembuhkan. Pasien yang mengkonsumsi antikoagulan atau memiliki gangguan pembekuan darah sebaiknya juga tidak melakukan kerokan. Pengerokan yang terlalu dalam dapat mengakibatkan perdarahan di bawah kulit. Kerokan juga sebaiknya tidak dilakukan pada anak kecil karena kulitnya masih tipis dan lunak, dan pembuluh darahnya lebih kecil.

Dan yang perlu diperhatikan, sehabis kerokan sebaiknya tidak mandi karena pori-pori kulit dalam kondisi terbuka. Lebih baik seka dengan lap basah yang dicelupkan pada air hangat lalu diperas. Badan akan terasa lebih nyaman jika Anda minum sesuatu yang hangat, makan sup hangat, dan memakai baju hangat/selimut.

Jadi, kerokan boleh-boleh saja dilakukan bila Anda merasa tidak enak badan, namun jangan terlena, jika gejala tak juga mereda sebaiknya konsultasikan dengan dokter. Kerokan merupakan upaya mengusir masuk angin dengan peningkatan panas, dan bukan mengeluarkan angin lewat pori-pori kulit. Bagi masyarakat awam, memang kerokan sering dipahami sebagai cara "mengeluarkan angin". Padahal, angin atau udara tak pernah keluar lewat pori-pori, melainkan hanya bisa masuk atau keluar lewat organ pernapasan dan pencernaan.

Walaupun sampai saat ini belum ditemukan efek samping kerokan, tetapi yang jelas, cara ini bisa menimbulkan ketagihan. Kalau jaringan kulit dikerok, akan timbul reaksi jaringan. Bisa reaksi lokal, atau yang bersifat neural (saraf). Reaksi lokal terlihat langsung, misalnya warna merahnya kulit. Kerokan dengan intensitas kuat dan frekuensi rendah mengenai titik-titik saraf yang berhubungan dengan otak sehingga organ ini menyekresikan hormon endomorfin (B-endorfin, dinorfin, dan enkepalin).

B-endorfin menimbulkan rasa nyaman karena ia berfungsi mengendalikan rasa nyeri. Adanya zat-zat itu dalam darah menyebabkan penderita merasa lebih bugar. B-endorfin juga merangsang organ viscera, terutama paru-paru dan jantung, sehingga penderita bisa bernapas lebih lega, serta peredaran darahnya jadi lebih baik.

Kemungkinan, penyebab ketagihan pada kerokan adalah zat morfin (endorfin). Padahal, tujuan tubuh mengeluarkan zat morfin hanya untuk reaksi lokal. Karena kebiasaan, penderita pun jadi ketagihan. Nah, masih ingin bertahan dengan cara tradisional ini? Kalau begitu, kerok saja! //**

Suryo Agung Raih Emas, Pertajam Rekor SEA Games


Sprinter putra Indonesia Suryo Agung membuat kejutan pada lomba lari 100 meter SEA Games 2009 Laos dengan meraih medali emas. Dia juga mempertajam rekor pada nomor ini saat bertanding di Main Stadium National Compleks, Vientiane, Minggu (13/12).

Suryo menjadi manusia tercepat Asia Tenggara dengan catatan waktu 10,17 detik. Catatan ini lebih cepat dari rekor SEA Games yang diciptakannya pada SEA Games 2007 yakni 10,25 detik. Selain mempertajam rekor SEA Games, Suryo Agung juga memecahkan rekor nasional atas nama Mardi Lestari 10,20 detik yang diciptakan pada PON 1998.

“Saya senang bisa mempertajam rekor SEA Games sekaligus memecahkan rekor nasional. Semula, saya tidak pernah menduga bakal bisa melakukannya. Apalagi, catatan waktu saya terakhir pada Kejuaraan Asia di Malaysia 2009 yakni 10,38 detik,” kata Suryo usai pertandingan.

Medali perak nomor ini direbut W Sondee (Thailand) dengan waktu 10,30 detik dan perunggu jatuh ke atlet Indonesia lainnya, Fadlin dengan catatan waktu 10,61 detik. Dengan hasil ini, cabang atletik telah menyumbangkan satu medali emas dan satu perunggu pada hari pertama pertandingan atletik.

“Ini merupakan awal yang baik. Prestasi yang dicapai karena konsistennya Suryo menjalani uji coba di berbagai negara,” kata Sekjen PB PASI, Tigor Tandjung seperti dilaporkan wartawan okezone, Fetra Hariandja dari Laos.

Menurut Tigor, PB PASI akan memberikan bonus tambahan terhadap Suryo Agung yang mampu mempertajam rekor SEA Games dan memecahkan rekor nasional. Soal besarnya, Tigor menyebut sama dengan yang diberikan pemerintah.

“Sebelum bertolak ke Laos, Pak Bob Hasan (Ketua Umum PB PASI) telah menjanjikan bonus kepada pemecah rekor yang nilainya sama dengan bonus yang diberikan pemerintah,” tegasnya. (das)http://www.pikiran-rakyat.com

Entry Filed under: Olahraga. Tags: emas suryo agung di sea game laos, ldii solo, olahragawan ldii, Suryo Agung Wibowo.